26 November 2020

TEORI BELAJAR SOSIAL-ALBERT BANDURA

 


Oleh:

Alia Nanda Rumekti (19310410066)

 

Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kepribadian II

Terima kasih kepada bapak FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi., M. A., selaku dosen pembimbing mata kuliah

 

Assalamu’alaikum, Nans… Semoga sehat selalu ya.

Hari ini Nana mau ajak kalian buat belajar bareng tentang Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura. Albert Bandura adalah salah satu tokoh aliran behaviorisme yang lahir pada 4 Desember 1925. Ia adalah pencetus Teori Belajar Sosial. Sekilas teorinya ini hampir mirip dengan teori behaoristik B. F. Skinner. Tapi ada perbedaan yang cukup mencolok dari keduanya. Bandura mengungkapkan bahwa reinforcement atau penguatan tidak terlalu berperan dalam pembentukan perilaku manusia. Menurutnya, yang paling berperan dalam hal ini adalah peniruan terhadap perilaku orang lain. Sedangkan menurut Skinner, reinforcement adalah hal yang paling penting dalam pembentukan perilaku manusia.

Struktur kepribadian dari Albert Bandura terdiri dari self system, regulasi diri, efikasi diri, sumber efikasi diri, dan efikasi diri sebagai predikor tingkah laku (Alwisol, 2017). 

 


        Bagan tersebut adalah bagan model peniruan perilaku sosial dimana seluruh elemen atau determinan dalam bagan tersebut menunjukkan hubungan. Determinan tersebut adalah personal atau diri, behavioral atau perilaku, dan environmental atau lingkungan. Secara sederhana, bagan ini menunjukkan bahwa diri atau pribadi, perilaku, dan lingkungan, saling berhubungan (Isti'adah, 2020). Sebagai contoh, seorang anak melakukan perilaku memukul. Menurut bagan belajar sosial Bandura ini, anak tersebut memiliki perilaku yang asli dari kepribadiannya sendiri sebagai peniru. Kemudian, ada behavior atau tingkah laku yang ditiru yaitu memukul. Dan tingkah laku tersebut didukung oleh lingkungannya, misalnya salah satu anggota keluarganya ada yang suka memukul, atau ia sering dipukul oleh orangtuanya. Jika ketiga hal tersebut dihubungkan, maka akan membentuk perilaku baru sebagai hasil peniruan sosial atau peniruan tingkah laku orang lain.

Proses pembelajaran sosial Albert Bandura didasarkan pada 3 (tiga) hal, yaitu observasional learning, pemodelan, dan enactive learning. Contoh proses tahapan belajar sosial dari diagram tersebut dalam kehidupan sehari-hari salah satunya pada anak yang suka mencubit temannya. Pada tahap belajar sosialnya, ia akan mengawali dari observasional learning atau pembelajaran melalui hal yang bisa diamati atau dirasakan, misalnya saat anak ini menerima cubitan dari ibunya. Saat itu, si anak melihat perilaku mencubit dan merasakan rasanya dicubit. Kemudian proses belajar ini berlanjut pada proses pemodelan. Pemodelan ini terbagi atas 4 proses, yaitu perhatian, representasi, reproduksi, dan motivasi. Pada proses perhatian, si anak akan memperhatikan perilaku yang dilakukan oleh orangtuanya dalam hal ini adalah detail perilaku mencubit. Kemudian anak akan merepresentasikan atau mengartikan perilaku tersebut dalam memorinya. Selanjutnya anak akan menghasilkan perilaku sesuai dengan yang diterimanya. Dalam hal ini, anak melakukan cubitan dengan gerakan yang sama dengan yang dilakukan oleh orangtuanya. Pada akhirnya, anak akan termotivasi untuk melakukan perilaku tersebut secara berkelanjutan.

            Lanjut ya, Nans…

         Setiap respon pasti diikuti oleh konsekuensi. Konsekuensi itu berfungsi sebgai pemberi informasi, memotivsi tingkah laku mendatang, dan penguat tingkah laku. Pemberian informasi ini adalah pemberitahuan tentang dampak dari tingkah laku. Tingkah laku terjadi karena dipengaruhi oleh motivasi di masa mendatang. Konsekuensi ini juga dapat menjadi penguat suatu tingkah laku. Penguatan ini ada dua ya Nans, penguat positif dan negatif. Penguatan positif digunakan untuk mempertahankan perilaku. Penguat negatif digunakan untuk menghilangkan perilaku.

    Bandura juga mengungkapkan contoh-contoh psikopatologi dan psikoterapinya. Psikopatologi itu memuat perilaku disfungsi, seperti fobia, agresi, dan depresi. Sedangkan psikoterapi Bandura lebih kepada terapi kognisi sosial (Feist, 2011).  

            Nah, sampai ini dulu ya Nans. Semoga bermanfaat dan sampai ketemu di artikel tokoh-tokoh selanjutnya 😊

Assalamu’alaikum…

               

Daftar Pustaka

 

Alwisol. (2017). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Feist, J. &. (2011). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.

Isti'adah, N. F. (2020). Teori-Teori Belajar Dalam Pendidikan. Tasikmalaya: Edu Publisher.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar