Oleh:
Alia Nanda Rumekti (19310410066)
Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Kepribadian II
Terima kasih kepada bapak FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi.,
M. A., selaku dosen pembimbing mata kuliah
Assalamu’alaikum, Nans… Semoga sehat selalu ya.
Hari ini Nana mau ajak kalian buat belajar bareng tentang
Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura. Albert Bandura adalah salah satu
tokoh aliran behaviorisme yang lahir pada 4 Desember 1925. Ia adalah pencetus
Teori Belajar Sosial. Sekilas teorinya ini hampir mirip dengan teori
behaoristik B. F. Skinner. Tapi ada perbedaan yang cukup mencolok dari
keduanya. Bandura mengungkapkan bahwa reinforcement atau penguatan tidak
terlalu berperan dalam pembentukan perilaku manusia. Menurutnya, yang paling
berperan dalam hal ini adalah peniruan terhadap perilaku orang lain. Sedangkan
menurut Skinner, reinforcement adalah hal yang paling penting dalam
pembentukan perilaku manusia.
Struktur kepribadian dari Albert Bandura terdiri dari self system, regulasi diri, efikasi diri, sumber efikasi diri, dan efikasi diri sebagai predikor tingkah laku (Alwisol, 2017).
Bagan tersebut adalah bagan model peniruan perilaku
sosial dimana seluruh elemen atau determinan dalam bagan tersebut menunjukkan
hubungan. Determinan tersebut adalah personal atau diri, behavioral atau
perilaku, dan environmental atau lingkungan. Secara sederhana, bagan ini
menunjukkan bahwa diri atau pribadi, perilaku, dan lingkungan, saling
berhubungan (Isti'adah, 2020). Sebagai
contoh, seorang anak melakukan perilaku memukul. Menurut bagan belajar sosial
Bandura ini, anak tersebut memiliki perilaku yang asli dari kepribadiannya
sendiri sebagai peniru. Kemudian, ada behavior atau tingkah laku yang ditiru
yaitu memukul. Dan tingkah laku tersebut didukung oleh lingkungannya, misalnya
salah satu anggota keluarganya ada yang suka memukul, atau ia sering dipukul
oleh orangtuanya. Jika ketiga hal tersebut dihubungkan, maka akan membentuk
perilaku baru sebagai hasil peniruan sosial atau peniruan
tingkah laku orang lain.
Proses pembelajaran sosial Albert Bandura didasarkan pada
3 (tiga) hal, yaitu observasional learning, pemodelan, dan enactive
learning. Contoh proses tahapan belajar sosial dari diagram tersebut dalam
kehidupan sehari-hari salah satunya pada anak yang suka mencubit temannya. Pada
tahap belajar sosialnya, ia akan mengawali dari observasional learning atau
pembelajaran melalui hal yang bisa diamati atau dirasakan, misalnya saat anak
ini menerima cubitan dari ibunya. Saat itu, si anak melihat perilaku mencubit
dan merasakan rasanya dicubit. Kemudian proses belajar ini berlanjut pada
proses pemodelan. Pemodelan ini terbagi atas 4 proses, yaitu perhatian,
representasi, reproduksi, dan motivasi. Pada proses perhatian, si anak akan
memperhatikan perilaku yang dilakukan oleh orangtuanya dalam hal ini adalah
detail perilaku mencubit. Kemudian anak akan merepresentasikan atau mengartikan
perilaku tersebut dalam memorinya. Selanjutnya anak akan menghasilkan perilaku
sesuai dengan yang diterimanya. Dalam hal ini, anak melakukan cubitan dengan
gerakan yang sama dengan yang dilakukan oleh orangtuanya. Pada akhirnya, anak
akan termotivasi untuk melakukan perilaku tersebut secara berkelanjutan.
Lanjut
ya, Nans…
Setiap respon pasti diikuti oleh konsekuensi. Konsekuensi itu berfungsi sebgai pemberi informasi, memotivsi tingkah laku mendatang, dan penguat tingkah laku. Pemberian informasi ini adalah pemberitahuan tentang dampak dari tingkah laku. Tingkah laku terjadi karena dipengaruhi oleh motivasi di masa mendatang. Konsekuensi ini juga dapat menjadi penguat suatu tingkah laku. Penguatan ini ada dua ya Nans, penguat positif dan negatif. Penguatan positif digunakan untuk mempertahankan perilaku. Penguat negatif digunakan untuk menghilangkan perilaku.
Bandura juga mengungkapkan contoh-contoh psikopatologi
dan psikoterapinya. Psikopatologi itu memuat perilaku disfungsi, seperti fobia,
agresi, dan depresi. Sedangkan psikoterapi Bandura lebih kepada terapi kognisi
sosial (Feist,
2011).
Nah,
sampai ini dulu ya Nans. Semoga bermanfaat dan sampai ketemu di artikel tokoh-tokoh
selanjutnya 😊
Assalamu’alaikum…
Daftar Pustaka
Alwisol. (2017). Psikologi
Kepribadian. Malang: UMM Press.
Feist, J. &. (2011). Teori
Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.
Isti'adah, N. F. (2020). Teori-Teori
Belajar Dalam Pendidikan. Tasikmalaya: Edu Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar