Oleh:
Alia Nanda Rumekti (19310410066)
Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Kepribadian II
Terima kasih kepada bapak FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi.,
M. A., selaku dosen pembimbing mata kuliah
Assalamu’alaikum, Nans…
Semoga sehat selalu ya. Hari ini Nana mau ngajak
kalian buat belajar bareng tentang salah satu tokoh Psikologi yang sering kita
dengar namanya. Ia adalah B. F. Skinner. Skinner lahir
pada 20 Maret 1904 dan wafat pada 18 Agustus 1990 (Feist, 2011). Skinner adalah pelopor aliran behaviorisme dengan teori operant conditioning-nya.
Nah, awalnya teori ini dicetuskan oleh E. L. Thorndike. Teori ini kemudian dikembangkan
oleh B. F. Skinner. Sebutan Operant Conditioning ini lebih khas kepada Skinner,
karena Thorndike menyebut Operant
Conditioning lebih kepada instrumental conditioning. Keduanya memiliki
persamaan, diantaranya belajar sebagai hasil dari hubungan atau interaksi
antara stimulus dan respon. Persamaan
lain yang berhubungan dengan belajar yaitu adanya perubahan perilaku menandakan
bahwa individu telah mengalami proses belajar.
Fokus utama dari teori ini adalah reinforcement (penguatan) dan punishment
(hukuman). Suatu penguatan dinilai sangat berpengaruh dalam pembentukan tingkah
laku. Ada dua jenis penguatan, yaitu Positive reinforcement (penguatan positif)
dan negative reinforcement (penguatan negatif). Penguatan positif digunakan
untuk mempertahankan tingkah laku yang diinginkan. Sedangkan penguatan negatif digunakan
untuk memadamkan atau menghilangkan tingkah laku yang tidak diinginkan (Alwisol, 2017).
Lanjut Nans…
Ada sedikitnya 3 (tiga) poin penting dalam proses terbentuknya
tingkah laku menurut teori ini yaitu pembentukan (shaping), pendekatan
berangsung (successive approximate),
dan penghilangan atau pemadaman (extinction).
Pembentukan salah satunya ditunjukkan dengan menciptakan tingkah laku baru.
Teknik pendekatan berangsur ditunjukkan para percobaan Skinner.
Sedangkan penghilangan atau
pemadaman (extinction). Hal ini dilakukan untuk menghilangkan tingkah
laku yang tidak diinginkan.
Percobaan Skinner menggunakan burung merpati dan bintik
cahaya. Percobaan ini bermaksud untuk membentuk perilaku merpati yaitu mematuk
bintik cahaya untuk mendapatkan makanan. Percobaan ini berlangsung dengan cara
pendekatan berangsung. Pertama, merpati
dibiasakan untuk makan di bawah bintik cahaya. Kemudian merpati akan
mendapatkan makanan jika ia berdiri di dekat bintik cahaya dan melihat ke bintik
cahaya. Ketiga, merpati akan mendapatkan makanan saat mematuk bintik cahaya.
Teori ini dapat dikatakan tidak menginginkan adanya
hukuman. Suatu hukuman dinilai mampu menurunkan respon atau menghilangkan suatu
respon atau tingkahlaku. Sederhanya, hukuman ini
dibedakan dengan penguatan negatif. Karena pemberian hukuman sebatas pada
pemberian stimulus yang tidak menyenangkan. Menurut Skinner, hukuman diberikan
untuk mengurangi kemungkinan suatu perilaku untuk terulang kembali di masa
mendatang (Hall, 1993). Teori Operant Conditioning ini juga berkaitan dengan
generalisasi stimulus dan diferensiasi/diskriminasi stimulus. Generalisasi
stimulus adalah munculnya suatu perilaku yang telah dipelajari dalam suatu
situasi dilakukan dalam kesempatan lain namun situasinya sama. Sedangkan
diferensiasi stimulus adalah proses belajar bahwa suatu perilaku akan diperkuat
dalam suatu situasi namun tidak dalam situasi lain.
Nah, sampai ini dulu ya Nans. Semoga bermanfaat dan
sampai ketemu di artikel tokoh-tokoh selanjutnya 😊
Assalamu’alaikum…
Daftar Pustaka
Alwisol. (2017). Psikologi
Kepribadian. Malang: UMM Publisher.
Feist,
J. & Jeist, G. J. (2011). Teori Kepribadian.
Jakarta: Salemba Humanika.
Hall,
S. C., & Lindzey, G., diterjemahkan
oleh: Supratiknya, A. (1993). Psikologi Kepribadian 3: Teori-teori Sifat dan Behavioristik.
Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar